Soendari

Seorang ibu rumah tangga yang merangkap sebagai guru sebuah madrasah aliyah negeri di kabupaten Blitar. Alhamdulillah telah dikaruniai empat orang anak yang sho...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tongkat Ajaib

Tongkat Ajaib

#cerita anak 4

Tongkat Ajaib

Oleh: Soendari

“Ayah tumbasne tongkat ajaib nggih! rengek Sifa berkali-kali kepada ayahnya. Hari Sabtu mau dipakai latihan pramuka dengan menggunakan tongkat ajaib itu.”

“Tongkat ajaib? Di mana ada toko yang menjual tongkat ajaib? Kamu ini ada-ada saja,” ujar sang ayah sambil meninggalkan Sifa.

Tak kehilangan cara agar ayahnya mau membelikan tongkat ajaib itu, maka si Safa pun ikut unjuk rasa mengejar ayahnya sampai di halaman belakang. Safa adalah kembaran si Sifa ya teman-teman.

“Yah,… kata Pak Joko tongkat ajaib bisa dibeli tokonya Pak Ansor,” jelas Safa.

“Besok saja Ayah buatkan sendiri tongkat ajaibnya, tidak usah membeli. Kita harus berhemat.”

“Tapi Ayah tongkat ajaibnya itu harus kuat memiliki ukuran yang sama dengan ukuran yang dimiliki kakak pembina. Aku tidak mau kalau tongkat ajaibku berbeda dengan yang lainnya,” kilah Safa.

“Baiklah, nanti sore ya cantik, anak ayah. Kita pergi ke toko P ak Ansor membeli tongkat ajaib,” terang ayah mengalah. Diserbu kedua anaknya yang cantik itu si ayah akhirnya mengalah juga.

***

Sore harinya ayah, Sifa dan Safa pergi dengan mengendarai sepeda motor menuju ke toko Pak Ansor. Ternyata di sana mereka bertemu beberapa temannya, ada Ardi, Faqih, Fatih, Ersa, dan Elka. Masih beruntung persediaan tongkat di toko Pak Ansor masih banyak, sehingga mereka bisa membelinya bersama-sama.

“Hai, Sifa kamu juga mau membeli tongkat ajaib?” tanya Ersa dan Elka hampir bersamaan.

“Iya, kalian juga sama kan mau membeli tongkat ajaib itu,” jawab Sifa.

“Wah, besok kegiatan pramuka pasti seru ya teman-teman. Kita akan bermain dengan tongkat ajaib ini,” gurau Fatih sambil memutar-mutar tongkat ajaib miliknya.

“Eh, jangan sembarangan bermain dengan tongkat, kalau kamu tidak mampu memainkannya bisa-bisa terkena pukulan tongkatmu sendiri,” Faqih berusaha menjelaskan kepada Fatih, karena permainan tongkatnya hampir mengenai kepala si Ardi. Sudah ayo teman-teman kita pulang dan simpan tongkat ajaib ini sebaik-baiknya. Jangan lupa besok kita harus membawanya untuk kegiatan pramuka.”

Bersambung

Blitar, 6 Juli 2020 Salam Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu ... Lanjut ...

06 Jul
Balas

Terima kasih bunda, siap dilanjut

06 Jul

Ditunggu lanjutannya ya,, salam literasi

06 Jul
Balas

Siap dilanjutkan, tungguin ya Bun. erma kasih

06 Jul

Keren bunda

06 Jul
Balas

Terma kasih Bunda, salam

06 Jul

Keren Bunda cantik..lanjut ya Bunda cantik.

06 Jul
Balas

Ok, siap Bunda cantik

06 Jul

Suip....kakak Pramuka satu ini.

06 Jul
Balas

Siap Kakak, kelingan zaman semono ya Bun

06 Jul

Keren Bu, lanjut

06 Jul
Balas

Terima kasih Bapak, salam

06 Jul

Keren bun

06 Jul
Balas

Terima kasih bunda, salam kenal

06 Jul

Asyik nih ... permainannya.

06 Jul
Balas

Teringat ya Bun..salam

06 Jul



search

New Post